
MajalahSiantar.NET - Wanita kerap kali menjaga penampilannya agar selalu terlihat menawan. Apalagi jika memiliki keuangan yang cukup, maka tidak heran mereka rela menghabiskan hingga ratusan juta demi penampilan yang sempurna.
Dari beberapa bagian tubuh wanita yang diperhatikan, salah satunya adalah daerah kewanitaan atau vagina. Salah satu cara untuk memperbaiki organ intim wanita adalah dengan melakukan peremajaan vagina. Di era modern ini untuk mendapatkan vagina yang sempurna tak perlu lagi melakukan operasi plastik, namun bisa juga dilakukan dengan cara diterapi dengan menggunakan bantuan laser.
Menurut spesialis kandungan Dr. Ni Komang Yeni SpOG., dari kasus-kasus yang masuk, para wanita memiliki alasan masing-masing dalam melakukan peremajaan vagina. Hal itu dilakukan dengan berbagai alasan, contohnya seperti vagina yang sudah tidak kencang, kurang pelumas, kurang elastis, atau warnanya agak gelap.
Sebanyak 33 persen pasien ingin agar bentuk organ intimnya lebih sempurna, yang terlalu lebar dibuat lebih sempit, dan sebaliknya, agar mendapatkan kepuasan yang lebih maksimal saat berhubungan intim. Selain itu, 28 persen wanita datang dengan maksud mengencangkan vagina yang dinilai sudah kendur, misalnya karena habis melahirkan. Sebanyak 24 persen pasien ingin warna vagina lebih terang, dan 15 persen lain merupakan kombinasi dari tiga keinginan tersebut.
"Vagina yang sempurna itu kasar di bagian dalam, bisa berkontraksi, dan kencang. Sedangkan vulva yang sempurna bentuknya kecil, warna merah muda, labia minor simetris dan tertutup labia mayor, klitoris harus terlihat, harmonis dan proporsional," ujar Yeni.
Peremajaan vagina dengan laser diklaim tak menimbulkan efek samping yang berbahaya. Prosesnya pun cepat, hanya 7 menit, tidak sakit, dan tak perlu pembiusan. Namun Yeni mengingatkan tak jarang ada komplikasi susulan namun masih wajar, misalnya pendarahan, memar, keluar cairan dari vagina selama 10 hari, luka yang tidak normal, infeksi, rasa panas, hasil asimetris, atau organ kehilangan sensasi.
Usia peminat peremajaan vagina ini pun bervariasi, bukan hanya oleh wanita yang sudah menopause atau memiliki banyak anak. Ia mengungkapkan ada pasiennya yang baru berumur 26 tahun, tapi sudah memiliki tiga anak. Pasien tertuanya berusia 72 tahun. Yeni mengingatkan usia bukan faktor penyebab masalah pada vagina karena nutrisi dan gaya hidup, termasuk berolahraga, juga memegang peranan penting dalam hal keremajaan organ intim itu.
Bagaimana dengan operasui selaput dara? "Operasi selaput dara juga bagian dari peremajaan vagina, yakni dengan cara merekonstruksi selaput dara yang sudah rusak, bukan hanya karena hubungan seksual tapi bisa juga karena penyebab lain, misalnya kecelakaan atau berolahraga," ujar dokter itu.