30 Agustus 2017

Ngeri, 3 Keluarga ini Jadikan Kulit Singkong Sebagai Lauk-pauk
Ngeri, 3 Keluarga ini Jadikan Kulit Singkong Sebagai Lauk-pauk

MajalahSiantar.NET - Ketika sebagian anak zaman sekarang kehilangan selera makannya untuk menyantap makanan yang enak dan bergizi tinggi, disisi lain ada keluaga yang sama sekali tidak bisa makan bahkan kondisinya bisa lebih parah lagi. Kejadian ini nyata dan terjadi di Kabupaten Tasikmalaya dimana ada 3 keluarga yang berada di ampung Pasir Pari, Desa Pasri Huni yang terpaksa memakan kulit singkong sebagai lauk-pauk untuk makan mereka.

Tidak perlu ditanya lagi mengapa mereka harus mengkonsumsi kulit singkong. Ya, hal ini disebabkan karena mereka tidak memiliki uang untuk membeli lauk pauk seperti orang-orang kebanyakan.

Kondisi hidup yang jauh dari kata sejahtera membuat tiga keluarga miskin itu hidup dalam satu rumah panggung berukuran 4×6 meter. Ketika malam tiba, rumah sekecil itu menjadi tempat mereka semua untuk berteduh dari dinginnya udara malam, bahkan rumah tersebut berisikan 12 orang. Terkadang, mereka hanya makan dua kali dalam sehari penuh.

Ketika salah satu kepala keluarga tersebut diwawancarai, Asep mengaku jika pendapatan dirinya dari buruh tani hanya mendapat penghasilan antara Rp 20.000 sampai Rp 50.000 per hari. 

Tentu saja ia dan dua kepala keluarga itu hanya sanggup membeli beras untuk kebutuhan sehari-hari. Bicara soal lauk-pauk itu sudah barang mewah yang sesekali bisa dibeli, terkadang makan dengan ikan asin dan kerupuk saja sudah sangat bersyukur.

“Tapi kalau uang sudah habis dibelikan beras, kami hanya makan seadanya. Tapi ibu saya sering memasak kulit singkong dijadikan lauk-pauk. Lumayan, anak-anak juga suka makan meskipun sesekali suka menolak. Tapi karena tidak ada apa-apa lagi akhirnya dimakan juga,” demikian keterangan Asep.

Selain itu, ibu kandung dari Asep, Unesih (63) mengatakan bahwa kulit singkong yang dimakan cukup enak setelah direbus dan di beri sedikit garam.

Rasanya cukup enak. Setelah dibersihkan dan diiris lalu direbus. Cukup diberi garam dan vetsin, cucu-cucu juga suka memakannya,” ujarnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa anak dan cucunya sudah terbiasa memakan kulit singkong yang sederhana itu.

Kalau uang sudah tidak ada lagi, saya langsung mencari kulit singkong untuk dimasak. Memasaknya gampang. Seperti membuat oseng kangkung atau oseng jamur. Setelah matang langsung dihidangkan,” tutur Unesih.