Jusuf Kalla yang saat ini masih aktif menjabat sebagai Wakil Presiden RI memberi saran kepada masyarakat agar mengubah kebiasaan mandi dengan menggunakan gayung dan mulai beralih ke penggunaan shower karena dianggap lebih hemat air.
"Kita harus belajar hemat air jadi teknologi juga perlu, cara mandi harus diganti. Kalau anda mandi dengan gayung kira-kira membutuhkan 18 liter tapi kalau dengan shower hanya 12 liter," ujar Wapres saat membuka pameran dan konferensi forum air minum dan air limbah 2016 seperti dilansir Antara, pada Selasa (3/5/2016).


Dalam ajang yang sama, Wapres mengingatkan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono jika kebiasaan mandi berubah menggunakan air pipa maka tekanan air harus baik. Selain itu suplai air juga harus berkelanjutan.
"Kemajuan itu dengan perubahan. Jadi salah satu efisiensi ya pakai shower tapi konsekuensinya kualitas PDAM harus baik jangan pagi-pagi air mati, air harus hidup terus dan tekanannya harus baik," tambahnya.
Mandi menggunakan shower maka akan menghemat air hingga 30 persen dibandingkan gayung dan juga lebih bersih karena tidak ada nyamuk. Seperti yang diketahui bersama, mandi merupakan salah satu aktivitas yang paling besar menghabiskan air bersih.
JK juga memberikan contoh saat konversi minyak tanah ke LPG sempat mendapatkan protes, namun saat ini sebagian besar masyarakat sudah beralih ke LPG karena lebih murah.
PDAM juga harus memastikan jaringan pipanya dalam kondisi baik dan tidak ada yang bocor jika masyarakat mandi dengan menggunakan shower.
Jika semuanya diperbaiki akan tercipta sistem air yang baik, harapan ke depannya air dapat diminum langsung seperti di luar negeri, pungkas Wapres Kalla.
Sudahkah Anda mandi dengan menggunakan shower ?
Berikan Penilaianmu Terhadap Artikel ini :
Rating: Skala 1 - 5
© Majalah Siantar | All Rights Reserved.